Kamis, 06 Agustus 2009

Tujuan Hidup Manusia


Ø Apakah tujuan hidup anda?
Jika Allah menciptakan segala sesuatu pasti mempunyai tujuan, termasuk kita sebagai manusia. Seseorang yang menciptakan alat/mesin, menginginkan alat itu bisa berfungsi seperti tujuan diciptakan.
Jika alat itu tidak berfungsi seperti tujuan diciptakan maka si pencipta akan kecewa. Demikian juga Allah menciptakan manusia menginginkan supaya manusia hidup sesuai dengan maksud dan tujuan Allah.

Tujuan utama Allah menciptakan manusia adalah mempermuliakan namaNya.

Tujuan lain Allah menciptakan manusia adalah supaya manusia menemukan kebahagian di dalam hidupnya. Sebab tidak mungkin Allah menginginkan manusia hidup di dalam penderitaan.

Ø Bagaimana manusia bisa menemukan kebahagiaan di dalam hidup?

1. Mengerjakan perintah-perintah dan larangan Allah dan hidup sesuai kehendakNya.
“Berbahgia adalah mereka yang mendengar perintah-perintahKu dan yang melakukannya”.

“Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintahKu, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti” (Yesaya 48: 18).

“Berbahagialah kamu yang lapar,…”.

“Berbahagialah kamu yang haus akan kebenaran…”.

“Berbahagialah kamu yang murah hatinya…” dst.

Cara ini adalah sama dengan mengerjakan perintah utama Allah yang pertama, yaitu:
“Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu dengan segenap akal budi dan kekuatanmu”.

2. Mengerjakan perintah utama Allah yang ke-2.
“Kasihilah sesamamu manusia seperti engkau mengasihi dirimu sendiri”.

Saat kita mengasihi sesama, kita melihat mereka seperti diri kita sendiri. Dengan melayani dan melihat mereka dan diri kita sendiri adalah gambaran Allah, sehati dan sepenanggungan kita akan menemukan kebahagiaan sejati hadir dalam hidup kita. Karena kebahgiaan sesungguhnya tidak didapat dari harta, status sosial yang tinggi (pangkat, jabatan atau gelar), pamor dan kekuatan, tetapi mengerjakan sifat kasih yang diberikan Allah kepada manusia.

Saat kita menyimpan sakit hati/dendam, kita tidak menemukan kebahagiaan. Ini adalah hal yang merugikan dan menyakiti diri sendiri tetapi saat kita mengasihi dalam wujud mengampuni kita menemukan kebahagiaan. iika kita tidak mengampuni kesalahan saudara kita, Allah juga tidak akan mengampuni dosa dan pelanggaran kita.

Ø Mengasihi sesama berarti mengasihi Allah.
Alamat Tuhan tidak sekedar di dalam tubuh kita sendiri, tetapi di setiap pribadi sesama kita. Firman Tuhan:
“Ketika engkau melihat mereka lapar dan haus dan engkau memberi mereka makanan dan minuman, engkau melakukannya untuk Aku”.

“Ketika engkau melihat mereka telanjang dan engkau member mereka pakaian, engakau mengerjakannya untuk Aku”.

Sesama kita adalah wujud gambaran kita sendiri dan gambaran Allah.

3. Tujuan hidup manusia berikutnya (setelah manusia jatuh dalam dosa), menentukan hidup yang kekal setelah kehidupan yang sekarang.

Orang yang bijak akan berjaga-jaga dan tahu menentukan tujuan hidupnya.
“Ajar kami menghitung hari-hari kami sedemikian, sehingga kami beroleh hati yang bijaksana” (Doa Musa dalam Mazmur)

Suatu hari kelak engkau akan mengenakan kain putih berkilau-kilauan, itu adalah jerih payahmu, yaitu amal perbuatan baikmu selama engkau hidup di dunia”.

Perbuatan yang baik/sesuai dengan kehendak Allah dan perbuatan jahat, menentukan kehidupan kita di masa mendatang, hidup kekal/kematian kekal.

“Apa yang engkau ikat di dunia akan terikat di surga, apa yang engkau lepas di dunia akan terlepas di surga”.

Berbuat dosa mengaburkan nama kita di dalam kitab kehidupan sampai akhirnya nama kita benar-benar terhapus.

Tuhan juga ingin hidup kita diberkati, dalam pergertian bukan saja dalam berkat jasmani, tetapi juga kerohanian yang bertumbuh semakin serupa dengan gambaranNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar