Rabu, 26 Agustus 2009

Love and Unconditional love


Di jaman Yunani, orang Yunani menggolongkan cinta dalam 3 kategori, yaitu:
1. Cinta kepada Allah (Agape)
2. Cinta kepada lawan jenis (Eros/Erotika)
3. Cinta Persaudaraan (Felio)

Banyak orang mengira bahwa cinta itu sama dengan kasih, apakah benar demikian?
Kita sering melihat seseorang mengatakan mengasihi Allah, tetapi ia menuntut Allah memberkatinya terlebih dahulu. Kita juga sering melihat seseorang yang mengatakan cinta dan mengasihi kekasihnya, tetapi ia mengekang dan dan buta akan cinta. Ada juga seorang ibu yang dikatakan selalu mengasihi anaknya, tetapi mengapa kasih itu pudar di jaman sekarang?...banyak dari mereka menelantarkan anak-anaknya begitu saja...
Bagaimana memahami cinta dan kasih, sesungguhnya cinta tidaklah sama dengan kasih, cinta dan kasih bisa dijelaskan dalam definisi yang berbeda. Seseorang yang yang mencintai, baik itu cinta terhadap lawan jenis atau cinta kepada orang tua, sifat cinta ini masih bisa berubah tetapi kasih tidak pernah berubah.

Cinta selalu menuntut suatu imbalan/pamrih, orang yang mencintai tanpa disadari ia menuntut pamrih supaya orang yang ia cintai bisa menerima cintanya, jika ia tidak mendapatkan itu, cintanya bisa berubah bahkan bisa menjadi kebencian jika seseorang tidak/kurang memahami tentang kasih.

Pada jaman Yunani orang baru mengklasifikasikan tentang cinta, namun pemahaman tentang cinta itu sendiri masih menjadi misteri (belum ada penjelasan yang lebih rational). Bahasa Inggris mengenal kata kasih dan cinta dalam satu kata yang sama “love’, ini disebabkan pemahaman bahwa cinta dan kasih adalh sama karena mengacu pada pengertian tentang cinta dari 3 kalsifikasi abad Yunani. Namun dalam bahasa Indonesia, kita mengenal kata cinta dan kasih ditulis dalam dua kata yang berbeda dan bisa dijelaskan dalam definisi yang berbeda pula.

Perkembangan selanjutnya, manusia menyadari bahwa sebenarnya cinta adalah bentuk tidak sempurna dari kasih, cinta menuntut syarat/kondisi, karena setiap orang yang mengatakan ‘mencintai’ ada keinginan iapun mendapatkan cinta dari pihak ke dua, pada kondisi seperti ini, cinta mengenal suatu perubahan, ketika seseorang menolak cintanya, ia bisa berubah menjadi benci/tidak mencintai. Tetapi orang yang mengasihi tidak menuntut apapun, jika orang yang dikasihi itu mau menerima kasih itu atau tidak menerima kasih tersebut, itu tidak menjadi suatu masalah. Kasih juga tidak pernah bisa disakiti karena kasih selalu mengampuni, jadi kasih tidak mengenal kata sakit hati, yang masih bisa timbul dari cinta.

Kehidupan dalam masyarakat memberi dampak seseorang hanya mengenal/berpikir dalam level ‘mencintai’ bukan ‘mengasihi’ , Karena faktor ekonomi, status sosial, dll.

Jika kita pernah mendengar kalimat ‘Surga ada di telapak kaki ibu” atau ‘sekejam-kejamnya orang tua tidak akan mencelakakan anaknya sendiri’, di jaman sekarang agaknya pemahaman ini sudah terkikis. Seorang ibu tanpa memahami arti ‘kasih’ akan menyiksa anaknya karena stress/himpitan ekonomi, memanfaatkan bahkan membunuh. Seorang wanita yang hamil di luar nikah, karena malu membuang/membunuh anaknya sendiri sering terjadi di jaman sekarang.
Pada akhirnya manusia menyadari bahwa cinta bukanlah kasih, Karena itu dalam perkembangan selanjutnya muncul kata ‘unconditional love’ atau cinta yang tidak menuntut syarat atau tidak melihat/tergantung kondisi, kata baru ini merujuk pada kata ‘kasih’. Karena tidak ditemukan kata kasih dalam bahasa Inggris maka dikenal kata ‘unconditional love’ merujuk pada sifat dari kata itu sendiri. Melihat dari sifat kasih ini sesuai dengan firman Allah yang mengatakan “kasihilah sesamamu manusia seperti engkau mengasihi dirimu sendiri”.

“Firman tuhan yang mengatakan “berilah minum pada mereka yang haus dan makan pada mereka yang lapar dan pakaian bagi mereka yang telanjang”, perintah ini tidak dikhususkan pada orang-orang terdekat saja (ayah, ibu, saudara) /orang yang telah berbuat baik kepada kita saja, tetapi bagi setiap orang.

Kita telah memahami bahwa cinta bukanlah kasih, cinta menuntut syarat dan bukan berharap, cinta juga cenderung berubah, cinta itu juga tidak kekal seperti yang dikumandangkan orang-orang yang sedang jatuh cinta, bahwa cinta itu abadi. Karena cinta dalam kategori erotica bersifat sementara/sampai masa hidup orang tersebut, karena kita hidup di dunia kita mengenal cinta terhadap lawan jenis tetapi dalam kekalan tidak ada kawin dan mengawinkan.

Kasih bersifat abadi karena kasih adalah karakter Allah. Dalam pengadilanNya di akhir jaman kita tetap menemukan kasihNya. Kita juga ingat menjelang kematiaanNya, Ia menunjukkan kasihNya dengan mengampuni salah satu penjahat yang disalib di sampingNya, bahkan Ia mengampuni orang-orang yang sudah menganiaya Dia dalam doaNya. Karena kasih tidak berubah sekalipun ia ditolak dan teraniaya.

Orang yang kurang memahami tentang kasih dan cinta, ia mudah ditipu oleh iblis (cerita ini sudah terjadi berabad-abad sampai sekarang), bahkan ketika ia frustasi karena penolakan cinta, ia bisa rela membunuh hidupnya sendiri, atau mereka yang sedang jatuh cinta tetapi mendapat penolakan dari lingkungan keluarga/masyarakat, mereka membunuh diri mereka sendiri untuk alasan keabadian dan keagungan cinta mereka (cerita-cerita versi Romeo dan Juliet). Orang yang memahami tentang kasih ketika mengalami penolakan dari orang yang ia cintai, ia akan merelakan orang yang ia cintai itu bisa mendapatkan kebahagiaan atas keputusannya sendiri.

Jadi apakah manusia tidak boleh mencintai?...
Setiap orang mempunyai hak untuk mencintai dan dicintai. Cinta yang timbul dalam hati manusia adalah kasih karunia Allah yang diberikan kepada manusia. Adalah suatu keinginan dari Allah supaya menusia beranak-cucu dan memenuhi bumi. Namun demikian adalah lebih baik jika kita tidak sekedar memahami tentang cinta saja tetapi lebih dari itu adalah memahami tentang kasih. Ketika kita kembali kepada Allah, kita bertanggung jawab atas diri kita sendiri (apa yang sudah kita perbuat dan mempertanggungjawabkan talenta yang diberikan Allah) dan barang siapa hidup sesuai kehendak Allah akan hidup abadi seperti malaikat-malaikat di Surga.

Kasih bukanlah cinta. Cinta diberikan kepada orang-orang tertentu saja (keluarga, orang yang kita cintai). Jadi sebenarnya cinta diberikan kepada sedikit orang saja dan bersifat khusus. Tetapi kasih diberikan kepada banyak orang bahkan sampai tidak terbatas dan bersifat universal.

Kasih cenderung mengampuni ketika ia disakiti dan ia menutupi segala perkara, karena itu kasih tidak bisa disakiti. Ia tidak dendam tetapi mengubah sakit hati menjadi obat yang memulihkan dan mempertahankan untuk tetap ada dalam damai sehjahtera. Salah satu sifat kasih yang kontradiktif dengan cinta, kasih itu tidak cemburu.

Dalam hal melayani, jika seseorang masih di level cinta, ia masih bisa merasa cemburu karena status atau kepentingan lain. Tetapi kasih tidak pernah mementingkan status atau hal-hal lain, ia melakukan segala sesuatu dengan pengorbanan yang besar, melawan kelemahan-kelemahan dirinya sendiri dan aniaya/fitnah dari luar demi tujuan melayani dengan benar dan tulus kepada Allah. Ia tidak mencari kedudukan dan kepentingan sendiri.

Seseorang yang mengasihi Allah, ia tidak mengasihi Allah karena Allah sudah menyembuhkan, memberkati, melakukan mujizat atau menolong dia. Tetapi mengasihi Allah karena ketulusan.
Sadrakh, Mesak dan Abednego berkata, “Jika Allah tidak menolong kami dari dapur api, sekali-kali kami tidak akan menyembah patung buatan raja”. Orang yang mempunyai kasih, Allah hidup didalam dirinya.

Cinta mungkin bisa mempersatukan tetapi bukan jaminan untuk bisa mempertahankan. Cinta itu seperti benih tumbuhan yang ditabur yang bisa tumbuh di mana saja, bahkan di padang belantara, tetapi kasihlah yang mengairi sehingga benih itu akan tetap hidup dan menjadi besar.

“Segala sesuatu yang baik bermula dari kasih”.


Written by ~A, 2008

Pemberita dan menjadi pelaku firman Allah


Referensi ayat :
Efesus 6: 13, Lukas 9: 60, II Timotius 4: 1-5, Lukas 4: 43.

Dalam selengkap senjata Allah ada 2 perlengkapan senjata Allah yang saling terkait dengan pemberitaan firman Allah, yaitu
1. Memakai kasut memberitakan injil kerajaan Surga [kasut simbol kerendahan & kerelaan hati].
2. Menggunakan pedang roh yaitu firman Allah.

Tuhan Yesus sendiri sebelum terangkat ke Surga memberikan amanat agung agar semua orang percaya termasuk murud-muridNya memberitakan firman Allah [supaya menjadi imam & saksi bagi Dia].

Pemberitaan firman Allah juga mempunyai kaitan dengan kedatangan Tuhan yang kedua. Ia mengatakan sebelum seluruh tempat di dunia di datangi [dalam pemberitaan firmanNya], Ia sudah akan datang ke dunia. Jadi barang siapa menyampaikan pemberitaan firman Allah, ia juga menanti-nantikan dan mempercepat kedatangan Kristus.

Pemberitaan firman Allah menjadi suatu hal yang penting, supaya suatu hari kelak tidak ada tuntutan lagi kepada Kristus dari pihak mereka yang mengatakan, “mengapa semuanya ini belum pernah aku dengar”.

Tuhan mengatakan “jika kamu tahu harus berbuat baik tetapi kamu tidak melakukannya, kamu berdosa”. Jadi jika kita tahu ada salah satu dari saudara kita yang tersesat dan perlu mendengar akan firman Allah tetapi kita tidak memperingatkannya , ia akan mati karena dosanya, tetapi Tuhan akan menuntut pertanggungan jawab atas kita. Namun jika kita sudah memperingatkannya tetapi ia tidak mengindahkan, ia akan mati karena dosanya, namun kita telah menyelamatkan nyawa kita.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemberitaan firman Allah
1. Firman Allah harus diberitakan karena itu adalah perintah Allah sendiri/amanat agung.

2. Firman Allah dapat memberikan kekuatan bagi yang lemah dan pertumbuhan iman bagi mereka yang mendengar, “iman tumbuh dari pendengaran & pendengaran akan firman Kristus”, selain itu firman Allah bisa mejadi peringatan dan bagi mereka yang menyimpang dan tersesat.


3. Firman Allah adalah pedang roh yang dapat mengalahkan perlawanan dari iblis [karena kita tidak bisa memaki perisai iman saja untuk bertahan dari panah api iblis tetapi kita perlu melawan dan mengalahkan/mematahkan kuasa iblis], seperti pada waktu Yesus dicobai di padang gurun.

4. Firman yang diberitakan bertema “injil sepenuh”.
Injil dibedakan menjadi perjanjian lama dan baru, memberitakan injil sepenuh adalah pemberitaan injil mulai dari nubuatan akan datangNya Juru selamat, kelahiran Kristus, pekerjaan-pekerjaan Kristus di dunia, kematianNya/peristiwa penyalibaanNya, kebangkitanNya, kenaikkanNya ke Surga, dan pencurahan Roh Kudus [dalam perejanjian baru].

Jika kita menyampaikan injil dalam perjanjian lama, maka kita akan menyampaikan perkara-perkara besar/peristiwa ajaib Allah yang dilakukan secara langsung/tidak langsung oleh Tuhan atau melalui para umat pilihan Allah untuk menyatakan kebesaranNya dan kasihNya pada manusia.

Dalam perjanjian lama juga disampaikan tentang kitab taurat Musa [10 perjanjian Allah], tetapi manusia gagal melakukan apa yang tertulis dalam kitab ini, bahkan Rasul Paulus mengatakan “karena taurat, manusia malah mengenal akan dosa” [walaupun sebenarnya sebelum kitab taurat ini diberikan manusia sudah berdosa dan mengenal akan dosa].

Mengapa manusia gagal melakukan perintah dalam kitab taurat? karena manusia berusaha dengan kekuatannya sendiri untuk mengerjakan apa yang tertulis dalam kitab ini, kitab ini sebenarnya adalah benar dan perintah kebenaran Allah.

Karena manusia melihat perintah-perintah Allah sebagai suatu beban yang berat untuk dikerjakan. [tidak dikerjakan karena muatan kasih dan kerelaan hati tetapi karena keterpaksaan].

Dalam perkembangan selanjutnya Allah memberi solusi kepada manusia yaitu manusia baru bisa mengerjakan perintah-perintah Allah jika manusia tidak mengerjakan dengan kekuatannya sendiri tetapi harus bersatu dengan kekuatan Allah, karena itu Allah memberikan Roh kudusNya tinggal dalam tubuh kita menjadi Penolong bagi kita, kata mereka, “jadi siapa yang bisa mengerjakan semua ini?”, kata Yesus “apa yang mustahil bagi manusia tidak mustahil bagi Allah”. Dalam hal bagaimana manusia diselamatkan mutlak harus melalui korban kristus, namun kita juga harus memahami bahwa untuk mendapatkan keselamatan itu Allah tidak ingin bekerja sendiri, Ia perlu respons dan kerjasama yang baik/sinergi dengan manusia [menyelaraskan kehendak kita dengan kehendak Allah], jadi sekalipun Allah telah memberikan jalan keselamatan tetapi jika manusia tidak meresponi dan bekerja sama dengan baik dengan Allah, manusia juga tidak akan mendapatkan keselamatan itu [dalam hal tertentu memang Allah mengerjakan sendiri tanpa bantuan siapapun seperti, menciptakan manusia, matahari, bulan dan bintang, bumi dan alam semesta, hewan dan tumbuh-tumbuhan, serta mahluk roh seperti malaikat].

Melalui kedatangan Kristus di dunia, Yesus memberikan teladan kasih kepada manusia. Jadi sebenarnya misi kedatangan Allah tidak hanya menyelamatkan manusia yang berdosa tetapi juga menunjukkan teladan kasih kepada manusia, yaitu apa yang sudah dikerjakan Yesus kepada BapaNya, mentaati perintah BapaNya, mau menderita, dan mati bagi manusia.

Melalui teladan kasih ini, Tuhan Yesus ingin supaya manusia melihat bahwa Ia bisa mengerjakan perintah-perintah Bapanya semata-mata bukan karena keterpaksaan tetapi karena kasih yang timbul dari dalam hatiNya kepada BapaNya. [Banyak kesaksian, manusia yang sudah lahir baru dan hidup dalam Kristus bisa mengerjakan perintah-perintah Allah bahkan rela mati dan berkorban bagi Kristus].

5. Pemberitaan perjanjian lama perlu Karena perjanjian baru tidak akan ada tanpa perjanjian lama [Allah tidak menghapus taurat Musa dalam perjanjian lama, tetapi meneguhkannya].
Contoh peneguhan firman dan hanya bisa dikerjakan saat kita bekerja sama dengan Allah:
Ada firman yang mengatakan, “ jangan kamu berzinah”, firman ini diteguhkan, “jika engkau memandang perempuan dan engkau menyukainya, engkau sudah berzinah didalam hatimu”

Ada firman yang mengatakan, “mata ganti mata, gigi ganti gigi”, Yesus mengatakan, “kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi orang yang menganiaya kamu”, “jika engkau ditampar pipi kirimu, berikan juga pipimu yang lain”.

Firman-firman yang diteguhkan seakan semakin sulit untuk dikerjakan, tetapi Allah ingin menyatakan bahwa kita tidak bisa mengerjakan itu dengan pikiran kita, karena pikiran kita akan mengatakan itu sebagai kebodohan, tetapi jika kita memakai kekuatan dan pikiran Allah kita bisa mengerjakannya dan mengatakan hidupku bukan aku lagi tetapi Kristus hidup di dalam aku.

6. Pemberitaan firman Allah bukanlah keterpaksaan tetapi kehausan karena kasih kepada Allah. Pemazmur mengatakan, “seperti rusa rindu sungaiMu demikianlah jiwaku haus akan Engkau”. Seseorang yang haus/mengasihi akan mengerjakan segala sesuatu tanpa keterpaksaan tetapi dengan suka cita. Tuhan juga tidak suka jika kita mengerjakan perintah Allah [atau memberitakan firman Allah] dengan terpaksa dan dengan sedih hati.

7. Pada akhirnya kita akan memahami bahwa seluruh kitab suci bersumber dari dua hukum yang terutama, yaitu:
“kasihilah Tuhan Alahmu dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu” dan “kasihilah sesamamu manusia seperti engkau mengasihi dirimu sendiri”.

8. Memahami dan menyadari jika kita sudah melakukan firman Alalh dan menjadi pemberita firman semua bersumber dari Allah. Jangan memberitakan Firman karena motivasi lain, jangan dengan kesombongan [kehilangan esensi kebaikkan>lihat esensi kebaikkan], perlu adanya kerendahan hati.
“Ada banyak karunia Roh, tetapi dikerjakan oleh satu Roh, ada banyak perbuatan yang baik dan pelayanan tetapi dikerjakan oleh satu Allah”.

Pemberita firman adalah seperti sebuah pelita yang menerangi kegelapan, “FirmanMu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku”, tetapi pelita adalah sebuah alat/sarana untuk menerangi, yang membuat pelita itu menyala adalah api yang menyalakan pelita itu [api adalah simbol dari Roh Kudus Allah].

9. Tambahan
Sebenarnya firman Allah tidak pernah berhenti ditulis oleh Allah. Pada jaman dahulu Firman itu ditulis melalui nabi-nabi Allah/orang yang diutus Allah atau oleh Allah sendiri [kitab Taurat], dan akhirnya manusia menyatukannya menjadi satu kumpulan kitab-kitab Allah.

Di jaman sekarang Allah terus menulis firman-firmanNya, tetapi tidak ditulis dalam buku-buku/kitab, melainkan ditulis dalam kehidupan orang-orang percayaNya, melalui mujizat-mujizat yang dilakukan Allah dalam kehidupan mereka, juga melalui nubuatan dan pewahyuan Allah kepada orang-orang percayaNya untuk disampaikan supaya menjadi terang di dalam dunia yang gelap.

Allah tidak pernah berhenti menulis, bekerja, memperhatikan dan menyertai kita dulu, sekarang dan sampai Ia akan datang ke dua kali menjemput kita semua, karena Ia sangat mengasihi kita.
“Aku pergi kepada Bapa dan membuat tempat tinggal bagimu di Surga, supaya dimana Aku berada engkau pun berada”.

“Ketahuilah Aku menyertai engkau sampai kepada akhir jaman”.


Fasilitas yang didapat bagi mereka yang mendengar, memberitakan dan menjadi pelaku firman Allah
1. Hidup berbahagia dan damai sejahtera dalam Allah, “ berbahagia adalah mereka yang mendengar perkataanKu dan yang melakukannya”.
2. Hidup kita dan keluarga kita akan diberkati, Tuhan berjanji barang siapa setia dan taat melayani Dia, Ia akan memelihara dan melindungi kita bahkan anak cucu kita pun diberkati, “sehingga tidak didapati anak cucumu meminta-minta”.
3. Hidup diberkati dan menjadi berkat bagi orang lain.




Written by ~A, 2008

Kamis, 06 Agustus 2009

Pengusaha dan Malaikat


Seorang pengusaha sukses jatuh di kamar mandi dan akhirnya stroke, sudah 7 malam dirawat di RS di ruang ICU. Disaat orang-orang terlelap dalam mimpi malam, dalam dunia Roh seorang

Malaikat menghampiri si pengusaha yang terbaring tak berdaya.Malaikat memulai pembicaraan, "kalau dalam waktu 24 jam ada 50 orang berdoa buat kesembuhanmu, maka kau akan hidup dan sebaliknya jika dalam 24 jam jumlah yang aku tetapkan belum terpenuhi, itu artinya kau akan meninggal dunia!"Kalau hanya mencari 50 orang, itu mah gampang .. . " kata si pengusaha ini dengan yakinnya.

Setelah itu Malaikat pun pergi dan berjanji akan datang 1 jam sebelum batas waktu yang sudah disepakati.Tepat pukul 23:00, Malaikat kembali mengunjunginya; dengan antusiasnya si pengusaha bertanya, "apakah besok pagi aku sudah pulih?pastilah banyak yang berdoa buat aku, jumlah karyawan yang aku punya lebih dari 2000 orang, jadi kalau hanya mencari 50 orang yang berdoa pasti bukan persoalan yang sulit".Dengan lembut si Malaikat berkata, "anakku, aku sudah berkeliling mencari suara hati yang berdoa buatmu tapi sampai saat ini baru 3 orang yang berdoa buatmu, sementara waktu mu tinggal 60 menit lagi, rasanya mustahil kalau dalam waktu dekat ini ada 50 orang yang berdoa buat kesembuhanmu".Tanpa menunggu reaksi dari si pengusaha, si Malaikat menunjukkan layar besar berupa TV siapa 3 orang yang berdoa buat kesembuhannya. Di layar itu terlihat wajah duka dari sang istri, di sebelahnya ada 2 orang anak kecil, putra putrinya yang berdoa dengan khusuk dan tampak ada tetesan air mata di pipi mereka". Kata Malaikat, "aku akan memberitahukanmu, kenapa Tuhan rindu memberikanmu kesempatan kedua? itu karena doa istrimu yang tidak putus-putus berharap akan kesembuhanmu"Kembali terlihat dimana si istri sedang berdoa jam 2:00 subuh," Tuhan, aku tau kalau selama hidupnya suamiku bukanlah suami atau ayah yang baik! Aku tau dia sudah mengkhianati pernikahan kami, aku tau dia tidak jujur dalam bisnisnya, dan kalaupun dia memberikan sumbangan, itu hanya untuk popularitas saja untuk menutupi perbuatannya yang tidak benar dihadapanMu, tapi Tuhan, tolong pandang anak-anak yang telah Engkau titipkan pada kami, mereka masih membutuhkan seorang ayah dan hamba tidak mampu membesarkan mereka seorang diri", dan setelah itu istrinya berhenti berkata-kata tapi air matanya semakin deras mengalir di pipinya yang kelihatan tirus karena kurang istirahat". Melihat peristiwa itu, tanpa terasa, air mata mengalir di pipi pengusaha ini . . . timbul penyesalan bahwa selama ini dia bukanlah suami yang baik dan ayah yang menjadi contoh bagi anak-anaknya, dan malam ini dia baru menyadari betapa besar cinta istri dan anak-anak padanya. Waktu terus bergulir, waktu yang dia miliki hanya 10 menit lagi, melihat waktu yang makin sempit semakin menangislah si pengusaha ini, penyesalan yang luar biasa tapi waktunya sudah terlambat ! tidak mungkin dalam waktu 10 menit ada yang berdoa 47 orang! Dengan setengah bergumam dia bertanya, "apakah diantara karyawanku, kerabatku, teman bisnisku, teman organisasiku tidak ada yang berdoa buatku?"Jawab si Malaikat,'" ada beberapa yang berdoa buatmu tapi mereka tidak tulus, bahkan ada yang mensyukuri penyakit yang kau derita saat ini, itu semua karena selama ini kamu arogan, egois dan bukanlah atasan yang baik, bahkan kau tega memecat karyawan yang tidak bersalah". Si pengusaha tertunduk lemah, dan pasrah kalau malam ini adalah malam yang terakhir buat dia, tapi dia minta waktu sesaat untuk melihat anak dan si istri yang setia menjaganya sepanjang malam. Air matanya tambah deras, ketika melihat anaknya yang sulung tertidur di kursi rumah sakit dan si istri yang kelihatan lelah juga tertidur di kursi sambil memangku si bungsu. Ketika waktu menunjukkan pukul 24:00, tiba-tiba si Malaikat berkata, "anakku, Tuhan melihat air matamu dan penyesalanmu!! kau tidak jadi meninggal, karena ada 47 orang yang berdoa buatmu tepat jam 24:00". Dengan terheran-heran dan tidak percaya,si pengusaha bertanya siapakah yang 47 orang itu. Sambil tersenyum si Malaikat menunjukkan suatu tempat yang pernah dia kunjungi bulan lalu. Bukankah itu Panti Asuhan? kata si pengusaha pelan. Benar anakku, kau pernah memberi bantuan bagi mereka beberapa bulan yang lalu, walau aku tau tujuanmu saat itu hanya untuk mencari popularitas saja dan untuk menarik perhatian pemerintah dan investor luar negeri. Tadi pagi, salah seorang anak panti asuhan tersebut membaca di koran kalau seorang pengusaha terkena stroke dan sudah 7 hari di ICU, setelah melihat gambar di koran dan yakin kalau pria yang sedang koma adalah kamu, pria yang pernah menolong mereka dan akhirnya anak-anak panti asuhan sepakat berdoa buat kesembuhanmu. Doa sangat besar kuasanya, tak jarang kita malas, tidak punya waktu, tidak terbeban untuk berdoa bagi orang lain. Ketika kita mengingat seorang sahabat lama/keluarga, kita pikir itu hanya kebetulan saja padahal seharusnya kita berdoa bagi dia, mungkin saja pada saat kita mengingatnya dia dalam keadaan butuh dukungan doa dari orang-orang yang mengasihi dia. Disaat kita berdoa bagi orang lain, kita akan mendapatkan kekuatan baru dan kita bisa melihat kemuliaan Tuhan dari peristiwa yang terjadi.

Esensi Kebaikan


Esensi kebaikan adalah arti yang paling dasar dari suatu kebaikan. Melakukan sesuatu yang baik tetapi kehilangan esensi kebaikan, perbuatan itu menjadi sia-sia.
Orang yang kehilangan esensi kebaikan, ia akan berbuat baik tetapi ia menjadi congkak dan bangga akan dirinya sendiri, ia akan lupa segala sesuatu yang baik yang bisa ia kerjakan berasal dari Tuhan, ia tidak rendah hati tetapi meninggikan dirinya karena merasa mampu melakukan kebaikan dan pada akhirnya ia akan merendahkan orang lain dari sikap, perkataan dan pandangannya.
Orang yang kehilangan esensi kebaikan biasanya mengerjakan kebaikan karena motivasi tertentu supaya ia bisa mendapatkan sesuatu dari apa yang sudah ia kerjakan.

Ø Menjaga esensi kebaikan
Salah satu cara menjaga esensi kebaikan adalah merendahkan hati dan mengendalikan diri.

Yohanes pembaptis mengatakan “ Biarlah Engkau semakin besar dan aku semakin kecil”, ini adalah ekspresi dari kerendahan hati Yohanes pembaptis.

Rasul Paulus mengatakan “Sesungguhnya harta kekayaan ini aku simpan dalam bejana tanah liat, supaya nyata bahwa segala sesuatunya berasal dari Allah”, adalah ekspresi rendah hati.

Seorang rasul harta kekayaannya adalah pelayanannya, ia juga menyatakan itu berasal dari Allah bukan karena kemampuannya. Kekayaannya adalah pelayanannya yang ia simpan dalam bejana tanah liat, yaitu tubuhnya sendiri yang digambarkan mudah pecah jika tanpa ditopang kekuatan dari Allah.

Perkataannya yang lain, “Aku melatih diriku sedemikian rupa, supaya jangan setelah aku melakukan semuanya itu aku sendiri ditolak”, adalah gambaran bahwa rasul Paulus mengerti esensi kebaikan dan menjaganya.



Seorang muda yang kaya berkata kepada Yesus “Guru yang baik…”, tetapi sebenarnya ia sendiri hendak menyatakan bahwa dirinya adalah baik karena perbuatan yang sudah ia kerjakan, karena itu Yesus berkata, “Mengapa engkau mengatakan sesuatu yang baik kepadaku? Hanya Allah saja yang baik”.

Orang muda yang kaya ini mengajukan pertanyaan, “Perbuatan baik apa yang harus aku lakukan supaya mendapat hidup kekal?”, melalui pertanyaan ini sebenarnya ia merasa bangga karena perbuatan-perbuatan baik yang sudah ia kerjakan. Ia tidak menyadari bahwa sesuatu yang baik yang bisa ia kerjakan berasal dari Allah dan Allah saja yang baik dan layak mendapat pujian.

Mengenai pertanyaan orang muda yang kaya ini, Yesus tidak memberikan jawaban langsung kepadanya (bagaimana mendapatkan hidup yang kekal?), karena Yesus sudah mengetahui hati dan pikiran orang muda yang kaya ini, karena ia bangga dengan perbuatannya yang baik dan kekayaannya. Baru setelah itu Yesus berkata, “Jika engkau hendak sempurna , juallah seluruh hartamu berikan kepada mereka yang miskin dan ikutlah aku”, orang kaya ini tidak sanggup mengerjakannya, karena banyak hartanya, pernyataan Yesus ini merujuk pada kelemahan dari orang muda yang kaya ini, sebenarnya ia bisa berbuat baik karena ia memiliki banyak harta. Dengan hartanya seakan ia bisa melakukan segala sesuatu tetapi Yesus mematahkan pandangan si kaya ini.

Ketika kita bangga dengan perbuatan baik yang sudah kita kerjakan, kita akan kehilangan esensi kebaikan. Adalah lebih baik jika kita tidak mengingat lagi kebaikan yang sudah kita kerjakan, tetapi terus melakukan kebaikan itu. Janganlah mencanangkan perbuatan baik yang sudah kita kerjakan.

Ingat manusia tidak jatuh karena dosa saja tetapi perbuatan yang baikpun bisa membuat manusia jatuh dalam kesombongan.

Melakukan kebaikan itu penting, bahkan Tuhan Yesus sendiri berkata, “Bukan orang yang menyebut NamaKu Tuhan, Tuhan masuk dalam kerajaan BapaKu, tetapi mereka yang menuruti dan melakukan perintah-perintahKu”.

Tetapi FirmanNya selanjutnya mengatakan bahwa pada waktu itu banyak orang akan berkata bahwa mereka bernubuat demi namaNya, mereka melakukan mujizat demi namaNya, bahkan menumpangkan tangan bagi mereka yang sakit, tetapi Yesus berkata, “Enyahlah kamu semua pembuat kejahatan” (Kitab Matius).

Jadi sekalipun kita sudah berbuat baik tetapi kita jatuh dalam kesombongan dan bangga pada diri sendiri atau melakukan kebaikan dengan motivasi tertentu tanpa ketulusan, kita kehilangan esensi kebaikan dan kita akan ditolak. Seharusnya kita bangga kepada Allah dan memuliakan Allah yang sudah mengaruniakan kasih karuniaNya sehingga kita bisa meneladani Dia, karena RohNya yang ditaruh dalam kita yang menopang kita mengerjakan rencana-rencanaNya yang baik dalam hidup kita.

FirmanNya mengatakan, “Belajarlah dari padaKu, karena Aku lemah lembut dan rendah hati…”.

Tujuan Hidup Manusia


Ø Apakah tujuan hidup anda?
Jika Allah menciptakan segala sesuatu pasti mempunyai tujuan, termasuk kita sebagai manusia. Seseorang yang menciptakan alat/mesin, menginginkan alat itu bisa berfungsi seperti tujuan diciptakan.
Jika alat itu tidak berfungsi seperti tujuan diciptakan maka si pencipta akan kecewa. Demikian juga Allah menciptakan manusia menginginkan supaya manusia hidup sesuai dengan maksud dan tujuan Allah.

Tujuan utama Allah menciptakan manusia adalah mempermuliakan namaNya.

Tujuan lain Allah menciptakan manusia adalah supaya manusia menemukan kebahagian di dalam hidupnya. Sebab tidak mungkin Allah menginginkan manusia hidup di dalam penderitaan.

Ø Bagaimana manusia bisa menemukan kebahagiaan di dalam hidup?

1. Mengerjakan perintah-perintah dan larangan Allah dan hidup sesuai kehendakNya.
“Berbahgia adalah mereka yang mendengar perintah-perintahKu dan yang melakukannya”.

“Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintahKu, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti” (Yesaya 48: 18).

“Berbahagialah kamu yang lapar,…”.

“Berbahagialah kamu yang haus akan kebenaran…”.

“Berbahagialah kamu yang murah hatinya…” dst.

Cara ini adalah sama dengan mengerjakan perintah utama Allah yang pertama, yaitu:
“Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu dengan segenap akal budi dan kekuatanmu”.

2. Mengerjakan perintah utama Allah yang ke-2.
“Kasihilah sesamamu manusia seperti engkau mengasihi dirimu sendiri”.

Saat kita mengasihi sesama, kita melihat mereka seperti diri kita sendiri. Dengan melayani dan melihat mereka dan diri kita sendiri adalah gambaran Allah, sehati dan sepenanggungan kita akan menemukan kebahagiaan sejati hadir dalam hidup kita. Karena kebahgiaan sesungguhnya tidak didapat dari harta, status sosial yang tinggi (pangkat, jabatan atau gelar), pamor dan kekuatan, tetapi mengerjakan sifat kasih yang diberikan Allah kepada manusia.

Saat kita menyimpan sakit hati/dendam, kita tidak menemukan kebahagiaan. Ini adalah hal yang merugikan dan menyakiti diri sendiri tetapi saat kita mengasihi dalam wujud mengampuni kita menemukan kebahagiaan. iika kita tidak mengampuni kesalahan saudara kita, Allah juga tidak akan mengampuni dosa dan pelanggaran kita.

Ø Mengasihi sesama berarti mengasihi Allah.
Alamat Tuhan tidak sekedar di dalam tubuh kita sendiri, tetapi di setiap pribadi sesama kita. Firman Tuhan:
“Ketika engkau melihat mereka lapar dan haus dan engkau memberi mereka makanan dan minuman, engkau melakukannya untuk Aku”.

“Ketika engkau melihat mereka telanjang dan engkau member mereka pakaian, engakau mengerjakannya untuk Aku”.

Sesama kita adalah wujud gambaran kita sendiri dan gambaran Allah.

3. Tujuan hidup manusia berikutnya (setelah manusia jatuh dalam dosa), menentukan hidup yang kekal setelah kehidupan yang sekarang.

Orang yang bijak akan berjaga-jaga dan tahu menentukan tujuan hidupnya.
“Ajar kami menghitung hari-hari kami sedemikian, sehingga kami beroleh hati yang bijaksana” (Doa Musa dalam Mazmur)

Suatu hari kelak engkau akan mengenakan kain putih berkilau-kilauan, itu adalah jerih payahmu, yaitu amal perbuatan baikmu selama engkau hidup di dunia”.

Perbuatan yang baik/sesuai dengan kehendak Allah dan perbuatan jahat, menentukan kehidupan kita di masa mendatang, hidup kekal/kematian kekal.

“Apa yang engkau ikat di dunia akan terikat di surga, apa yang engkau lepas di dunia akan terlepas di surga”.

Berbuat dosa mengaburkan nama kita di dalam kitab kehidupan sampai akhirnya nama kita benar-benar terhapus.

Tuhan juga ingin hidup kita diberkati, dalam pergertian bukan saja dalam berkat jasmani, tetapi juga kerohanian yang bertumbuh semakin serupa dengan gambaranNya.

Selasa, 04 Agustus 2009

"SAHABAT SEJATI DAN SAHABAT BARUKU"

Menghapus Format dari bidang pilihan


Sebutan apa aku harus memanggilmu?....

Engkau seperti pedang yang melukai tubuh dan jiwaku

Mereka memanggil engkau musuh, tetapi aku tidak

Karena aku tidak membenci engkau,

Sekalipun engkau menyakiti aku




Harus ku panggil siapa Engkau?....

Begitu baik, tulus dan penuh kasih

Engkau 'Sahabat sejatiku'

Menunjukkan kepadaku cinta, kasih dan pengampunan

Membuatku mengerti arti kehidupan




Kepada orang yang membenci aku....

Kini aku memutuskan memanggilmu

Penolong dan sahabat baruku

Karena ketika engkau membenci aku,

Engkau menolong dan mengajari aku mengampuni

Ketika engkau melukai dan merugikan aku,

Engkau memberiku kesempatan belajar mengasihimu




Kepada 'Sahabat sejatiku'....

Aku menyebut Engkau guru yang baik

Karena Engkau memberi teladan kepadaku

Melalui penderitaan yang juga Engkau alami

Melalui cela dan kebencian mereka kepadaMu

Engkau sudah mengubahnya menjadi teladan

Supaya aku menemukan cinta, kasih dan pengampunan




Kepada 'Sahabat sejati' dan sahabat baruku....

Terima kasih sudah menjadi bagian dalam hidupku

Melalui suka dan duka

Engkau mengajarku hikmat dan kebijaksanaan

Terima kasih 'Sahabat sejati' dan sahabat baruku

Engkau menjadikan indah renda kehidupanku.






Poetry Theme: "Semua pasti indah pada waktuNya" #2

Written by~A 2009

"REALITA NATAL"

Menghapus Format dari bidang pilihan

Waktu itu Bulan Desember...
Yusuf, dan Maria yang sedang mengandung Yesus
Berjalan keliling ke sudut-sudut kota kecil itu
Mereka tidak menemukan tempat,
karena banyak orang menolak 'Dia'


Pada bulan Desember malam itu...
Karena kemurahan para gembala
Maria bersalin di kandang hina
Tidak ada seorangpun menari
Tidak ada seorangpun bernyanyi bagi 'Dia'
Hanya para Malaikat Surga yang bernyanyi
Seraya menyampaikan kabar suka-cita


Di bulan Desember malam yang kudus,
Malam sunyi senyap
Yesus tidur di atas jerami
Di dalam palungan kayu, tempat makanan para domba
Supaya manusia melihat,
Yesus Tuhan yang tertolak itu
TubuhNya akan terpecah, menjadi makanan bagi kita
DarahNya akan tercurah, menjadi minuman bagi kita
Untuk menebus dosa-dosa kita


Di malam yang sunyi, di malam yang gelap
Di atas kandang domba, di Bethlehem
Sekalipun tidak ada pujian dan tarian
BintangNya tetap terang bersinar
Seterang masa depan yang dijanjikanNya bagi kita.




Written by ~A 2008
Poetry theme: 'Semua pasti indah pada waktuNya' #1

Peranan Kuasa Roh Kudus dan roh kita


Syukur kepada Tuhan jika sampai saat ini kita masih bisa mempunyai kesempatan untuk melayani Allah, sekalipun kita tahu dalam pelayanan kita sering kali kita menemui banyak halangan, baik itu dari dalam diri kita sendiri (perasaan minder/rendah diri karena merasa kurang mampu, takut, dll) ataupun faktor dari luar, tetapi kita tetap berjuang dengan keras dan percaya bahwa Allah tidak pernah meninggalkan kita, Ia selalu ada bersama dengan kita member kemampuan dan kekuatan dalam pelayanan kita kepadaNya.

TUHAN MENUNJUKKAN PERANAN KUASA ROH KEPADA MANUSIA.
Ketika Tuhan Yesus akan terangkat ke Surga, Ia mencurahkan Roh KudusNya yaitu RohNya sendiri kepada banyak orang, mengapa, apakah belum cukup Tuhan Yesus mengampuni dosa kita dengan darahNya?

Kita juga bisa melihat kisah perjalanan pelayanan Kristus dari kitab Yohanes, menceritakan pada saat Yesus dibaptis oleh Yohanes pembaptis Roh Allah turun ke atas Yesus seperti burung merpati. Setelah peristiwa itu Yesus mulai menunjukkan tanda-tandaNya dari tanda mujizat yang pertama di Kana dan seterusnya. JIka kita cermati seakan Yesus hendak meneladankan kepada kita bahwa kuasa Roh mempunyai peranan besar dalam pelayanan.

Kita juga menyadari bahwa kita adalah manusia roh yang mempunyai jiwa dan tinggal dalam tubuh, dan dalam keadaan kita sebagai tubuh jasmani kita sangat lemah dan fana, tetapi kita masih mempunyai roh yang dihembuskan dari Allah sendiri sehingga kita hidup dan kita harus tahu bahwa roh yang diberikan Allah kepada kita mempunyai kemampuan lebih jika kita bisa mengeksploit dan membangunnya.

Roh yang ada pada kita dapat diexploit atau dibangun lebih mempunyai kuasa dan kemampuan hanya jika roh yang ada pada kita bersekutu dengan Roh Allah, kita akan diberi kuasa sebagai anak-anak Allah yang juga mempunyai kemampuan Ilahi yang dikaruniakanNya, firmanNya mengatakan “Roh itu akan bersaksi dengan roh kita bahwa kita adalah anak-anak Allah”, juga yesus menyatakan bahwa “barang siapa percaya kepadaNya ia akan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang Dia lakukan bahkan yang lebih besar daripada itu”.

Tetapi kita juga harus berhati-hati karena roh manusia juga bisa bersekutu dengan roh jahat. Mereka juga seakan menampilkan perbuatan-perbuatan yang ajaib tetapi semuanya itu sebenarnya dikerjakan oleh kusa roh iblis.

Ingat saat kita menonton acara sulap (yang bukan lagi menggunakan kecepatan tangan atau permainan dengan rumus) mereka memakai kekuatan mistis/kuasa dari roh jahat, jika kita menyukai dan kagum dengan keajaiban yang ditampilkan, kita sedang memuliakan iblis dan lambat laun kita akan menjual roh dan jiwa kita kepada iblis.

JANGAN MELIHAT KELEMAHAN DALAM DIRI KITA
Secara tubuh memang kita mempunyai banyak kelemahan tetapi Tuhan masih memberikan kepada kita roh yang mempunyai sifat dan kemampuan lebih daripada tubuh secara fisik.

SECARA LAHIRIAH SELALU INGIN MENCAPAI APA YANG SUDAH ADA DI DALAM DUNIA ROH KARENA ROH MEMPUNYAI KEMAMPUAN MELEBIHI KEMAMPUAN SECARA LAHIRIAH.

1. SIFAT KEKEKALAN
Secara tubuh manusia tidak kekal, tetapi selalu mengidam-idamkan kekalan, missal sebagai perempuan ingin tampak selalu awet muda, manusia yang berusaha mendapatkan obat atau ramuan supaya panjang umur, dll. Tetapi sesungguhnya secara roh manusia itu kekal dan tidak bisa mati. Tubuh kita memang akan binasa, karena apa yang dibentuk dari debu akan kembali menjadi debu, tetapi roh yang diberikan Allah harus kembali kepada Allah, apakah kita akan mendapatkah upah berkat dari Allah atau hukuman (secara roh, manusia tidak mati ia yang tidak sejalan dengan Allah akan dihukum selamanya, inilah yang dimaksudkan kematian yang kedua).

2. PENGETAHUAN YANG TIDAK TERBATAS
Apa yang bisa dicapai manusia secara kemampuan fisik sudah dicapai sebelumnya dalam dunia roh. Dunia ponsel yang sedang boom ming, adalah keinginan manusia bisa bekomunikasi dari jarak jauh, tetapi dalam dunia roh sejak dulu sudah ada yaitu telepati (kemampuan berkomunikasi dari jarak jauh melalui roh/kebatinan)
Dan secara lahiriah manusia ingin mewujudkan kemampuan itu dan itu sudah terwujud.
Keinginan manusia menemukan obat-obat yang manjur dalam usahanya untuk menyembuhkan penyakit, tetapi ketika didapati secara fisik manusia sudah tidak mampu, mereka akan memakai obat yang sudah sering dipakai di dalam dunia roh, namanya “obat mujizat”, yang buta dan lumpuh sejak lahir yang secara medis tidak bisa disembuhkan dapat disembuhkan bahkan penyakit yang belum diketemukan obatnyapun bisa disembuhkan.
Manusia yang tidak pernah belajar bahasa-bahasa dunia ketika Roh Allah berkuasa atasnya, ia dapat berkata-kata dalam bahasa-bahasa yang ia sendiri belum mempelajarinya.
Secara roh manusia bisa mengenali manusia roh lain sekalipun ia belum pernah bertatap muka, seperti murid-murid Tuhan Yesus ketika melihat Yesus yang berubah wujud dalam cahaya yang berkilauan, mereka juga mengenal Musa dan Elia pada waktu itu.


3. MELAMPAUI DIMENSI RUANG DAN WAKTU
Apa yang belum bisa dicapai oleh manusia adalah menembus dimensi ruang dan waktu (mengidamkan menciptakan mesin waktu), tetapi dalam dunia roh itu sudah bisa dicapai. Yesus pernah berkata kepada murud-muridNya bahwa Ia memang harus menanggung semua penderitaan dan mati tetapi Ia akan bangkit pada hari yang ketiga dan itu terjadi. Yesus juga pernah berkata kepada Petrus ketika Petrus mengatakan ia akan menyerahkan nyawanya kepadaNya, Yesus menjawab “Pada hari ini sebelum ayam berkokok engkau sudah menyangkali Aku tiga kali”, ketika hal itu terjadi Petrus ingat perkataan yang sudah pernah dikatakan Yesus ini dan ia menjadi sedih.
Ingat juga peristiwa ketika Yesus berdoa dan mengajak ketiga muridNya, Ia berupa rupa menjadi cahaya yang berkilauan dan Nampak Musa dan Elia bercakap-cakap dengan Yesus, jadi Musa dan Elia menembus dimensi ruang dan waktu masuk dalam jaman Kristus.

Jadi jangan kita merasa takut ataupun minder karena Allah tidak hanya memberi tubuh secara jasmani saja tetapi juga roh yang bisa bersekutu dalam persekutuan dengan Allah.
Ketahuilah Allah sangat ingin kita selalu bersekutu dengan Dia dalam Roh, surat Yudas ay 20 menyatakan”supaya kita hidup dalam iman yang paling suci dan berdoa dalam Roh Kudus”, juga ada firman yang mengatakan “Allah itu Roh, karena itu sembahlah Dia dalam Roh dan kebenaran”.
Dan kita juga harus tahu jika kita bersekutu dan melayani Dia dalam Roh, kita tidak dibatasi oleh kemunduran kemampuan fisk karena usia atau faktor lain (sakit penyakit, permasalahan hidup, dll) karena sekalipun secara fisik kita mengalami kemerosotan tetapi kita tetap dibaharui dari hari-kesehari. Bagaimana hal itu bisa terjadi, Roh Allah dan roh kita disini memegang peranan.

CARA MEWUJUDKAN MUJIZAT DALAM KUASA ROH
1. Melalui doa dan bahasa roh( Surat Yudas ay 20).
2. Melalui pujian (Dalam pujian kepada Allah ada kuasa, waktu paulus di penjara, ia memuji-muji Allah dan Allah menggoncangkan penjara itu dan membuka rantai-rantai besi).
3. Melalui penyembahan, sembahlah Dia dalam Roh dan kebenaran (Kita akan sanggup memunculkan hadirat Allah dan ketika hadirat Allah ada pasti ada damai sejahtera, pemulihan, mujizat, dan berkat dari Dia).
4. Melalui puasa (sanggup mengusir dan mematahkan kuasa roh jahat), Melalui tindakan iman tembok Yeriko diruntuhkan.